Selasa, 17 Januari 2012

Contoh Resensi Buku Pengetahuan




           
1.      Judul Buku           : Gunung Meletus dan Antisipasinya
2.      Penulis                  : Dewayani C.Tyas
3.      Penerbit               : CV.Aneka Ilmu
  Jln Raya Semarang-Demak Km 8,5
4.      Tahun Terbit        : Tahun 2008
5.      Cetakan                : Pertama
6.      Tebal Buku           : iv + 60

 Gunung Meletus dan Antisipasinya

            Gunung Meletus merupakan salah satu bencana alam yang tidak dapat dihindari. Banyak manfaat yang diperoleh dari peristiwa pascavulkanik gunung meletus. Namun selain membawa keuntungan, peristiwa gunung meletus juga dapat menelan korban jiwa. Untuk itu kita harus bisa mengantisipasinya agar  tidak memakan banyak korban jiwa dan kerugian material. Letusan gunung berapi dapat mempora-porandakan tempat tinggal penduduk yang ada di sekitarnya karena mengeluarkan material berupa lava, abu vulkanik, magma, lahar, lumpur, gas beracun, awan panas, dan batu-batuan. Letusan gunung berapi ada beberapa jenis, yaitu letusan plinial, letusan hawaiian, letusan strombolin, letusan vulkanian, letusan hidrovulkanik, dan letusan rekahan. Selain itu gunung berapi juga ada beberapa jenis yang perlu kita ketahui, yaitu gunung api rekahan, gunung api perisai, kerucut bara, gunung api campuran, gunung api kubah, dan kaldera. Berbagai macam gunung api tersebut memiliki bentuk yang berbeda. Di dunia terdapat banysk gunung api aktif yang tersebar di berbagai Negara. Di Indonesia sendiri terdapat 129 gunung api aktif yang berada di seluruh bagian wilayah Indonesia. Gunung api tersebut berpotensi menimbulkan bencana alam. Maka dari itu hendaknya kita dapat mewaspadai dan mengantisipasi bencana tersebut.
            Dalam upaya tersebut, penulis buku yang berjudul “Gunung Meletus dan Antisipasinya“ ini memaparkan secara menyeluruh mengenai seluk beluk gunung berapi.Dengan membaca buku ini, kita dapat mengetahui dan mengenal lebih dalam mengenai gunung meletus dan antisipasinya. Penulis mungkin berharap dengan adanya buku ini tidak hanya menambah wawasan kita, tetapi juga bisa membantu sebagai penyuluhan terhadap masyarakat yang tinggal di daerah gunung berapi.
            Buku karya Dewayani C.Tyas ini membahas dan menampilkan secara menyeluruh  mengenai gunung meletus dan antisipasinya dengan sangat menarik. Tidak hanya itu saja, penyusunan per bab yang rapi membuat buku ini tambah menarik. Di dalam buku ini terdapat informasi mengenai gunung meletus di Indonesia dan juga d dunia. Jadi banyak hal yang bisa kita dapatkan dari membaca buku ini. Hanya saja ada beberapa gambar yang sulit dimengerti, seharusnya gambar dibuat lebih jelas agar pembaca lebih mudah memahami dan kata-kata yang digunakan agak rumit dan agak sulit dipahami. Satu lagi kekurangan dari buku ini, cover yang digunakan terlalu biasa dan terkesan monoton, seharusnya cover dibuat lebih baik lagi supaya dapat menarik minat pembaca. Semestinya buku ini dapat dibuat lebih baik dan lebih sempurna lagi. Tapi sejauh ini, buku yang berjudul “Gunung Meletus dan Antisipasinya“ ini sudah cukup baik dan patut dibaca karna di dalamnya terdapat cukup banyak informasi.                                      

























Kamis, 12 Januari 2012

budaya negara di kawasan asia tenggara

budaya negara di kawasan asia tenggara


Malaysia
Malaysia' merupakan sebuah negeri yang kaya-raya dengan unsur-unsur budaya yang diadaptasi Dari Negeri Seberang, seperti lagu rakyat Malaysia Rasa Sayange, pakaian tradisional Batik dan bahkan tarian Reog Ponorogo. Banyak sisi kehidupan masyarakatnya yang Mengadaptasi begitu saja dari kebudayaan bangsa lain yang pernah singgah ke semenanjung kerajaan Melaka untuk gelar dagangan jual obat.

Budaya Malaysia merujuk kepada kebudayaan semua masyarakat majemuk yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti:

  1. Kebudayaan Melayu
  2. Kebudayaan Tionghoa
  3. Kebudayaan India
  4. Kebudayaan Kadazan-Dusun
  5. Kebudayaan Dayak, Iban, Kayan, Kenyah, Murut, Lun Bawang, Kelabit, dan Bidayuh.

Suku bangsa di malaysia

Malaysia adalah masyarakat multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Penduduk pada Februari 2007 adalah 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.

Suku Melayu, kelompok terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya adalah Bahasa Melayu, dan dijadikan bahasa nasional Malaysia.

Suku asli non-Melayu terbesar adalah Iban dari Sarawak, yang jumlahnya melebihi 600.000 jiwa.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu berbicara di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia.

 Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya adalah bahasa Tamil, juga ada komunitas India yang berbahasa Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota besar di pesisir barat semenanjung.

Sejumlah komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kelompok sub-budaya yang mandiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota besar. Juga ada komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian besar India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga ahli lainnya. Sejumlah besar juga bagian dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial untuk bekerja di industri penanaman

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan penduduk Malaysia. Sejumlah kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, berbahasa kreol berbasis-bahasa Portugis, disebut bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di antaranya berbahasa Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia adalah kelompok besar di negara-negara bagian Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berbahasa Thai, sebagian besar mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan dapat berbahasa Hokkien tetapi sebagian dari mereka adalah Muslim dan berbahasa Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi bagian penduduk di Johor. Sebagai tambahan, ada juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi menjadi penduduk Malaysia.

Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di antaranya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini memiliki tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai mempromosikannya sebagai ikon budaya nasional.[99] Bentuk artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.





Gaya bahasa yang berkembang di Semenanjung Melaka ini adalah campuran antara Logat Melayu, kosa kata Inggris-Banjar dan perkembangan bahasa gaul yang diambil selengkapnya dari bahasa-bahasa gaul di Indonesia, dengan sedikit selipan bahasa arab sebagai bahasa religi untuk menunjukkan sikap agamis dari bangsa Melayu ini. hAl ini kerana, asal-usul melayu berkait rapat dengan negara indonesia, borneo dan seluruh asia tenggara.





Thailand
Muay Thai, sejenis seni bela diri kickboxing ala Kerajaan Thai, adalah olahraga nasional di Kerajaan Thai dan merupakan seni beladiri setempat. Popularitasnya memuncak di seluruh dunia pada tahun 1990-an. Ada pula seni beladiri yang mirip dengan muay Thai di negara-negara lain di Asia Tenggara.
Ucapan penyambutan yang umum di Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.
Masakan Kerajaan Thai mencampurkan empat macam rasa yang dasar: manis, pedas, asam dan asin.

Ramakien (aksara Thai รามเกียรติ์) adalah wiracarita nasional Thailand yang diambil dari wiracarita Ramayana yang asalnya dari India. Beberapa versi wiracarita ini hilang ketika Ayutthaya dihancurkan pada tahun1767. Saat ini ada tiga versi berbeda yang ada, salah satunya digubah pada tahun 1797 di bawah pengawasan (dan sebagian juga ditulis oleh) Raja Rama I. Putranya, Rama II, menulis ulang beberapa bagian dari versi ayahnya untuk bentuk drama khon. Karya ini memiliki pengaruh penting terhadap sastra, seni dan sandiwara Thai. Misalkan baik sandiwara khon dan nang diturunkan dari karya sastra ini.
Meski cerita utamanya mirip dengan Ramayana, banyak aspek lainnya yang ditransposisikan pada konteks Thai seperti pakaian, senjata, topografi, dan unsur-unsur alami yang memiliki gaya Thai.
Sementara Thailand dianggap sebagai sebuah masyarakat Theravada Buddha, mitologi Brahman yang diturunkan dari Ramakien dimaksudkan untuk memberikan Thailand legenda-legenda penciptaan. Selain itu Ramakien dimaksudkan juga untuk menanggulangi atau memberantas takhayul yang dipengaruhi budaya animisme Tionghoa. Sebagai contoh, sebuah pelukisan Ramakien ditampilkan di Wat Phra Kaew, Bangkok dan banyak arca-arca di sana yang menggambarkan beberapa tokoh cerita ini.
Tahun Baru Imlek
merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti "malam pergantian tahun".
            Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Imlek sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam Tahun Baru, serta penyulutan kembang api.



Kamboja
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja juga menyukai sepak bola.



Singapura
Budaya di Singapura
Singapura adalah sebuah negara kecil yang didiami keturunan pendatang dari berbagai kaum. Pada masa ini sebuah budaya "Singapura" yang unik belum berleluasa karena tidak dapat banyak perkawinan di antara kaum-kaum di sini. Namun, sebuah kumpulan masyarakat yang dikenali sebagai kaum Peranakan atau 'Baba' eksis akibat perkawinan di antara masyarakat Melayu dan Tionghoa pada masa silam. Setiap kaum di Singapura masih berpegang teguh kepada adat dan budaya masing-masing dan ini dibuktikan dengan adanya berbagai-bagai perayaan yang terdapat di Singapura seperti: Tahun Baru Imlek, Hari Waisak, Hari Raya Puasa, dan Hari Raya Haji



Brunei Darussalam
Budaya di Brunei Darussalam
Budaya Brunei seakan sama dengan budaya Melayu, dengan pengaruh kuat dari Hindu dan Islam, tetapi kelihatan lebih konservatif dibandingkan Malaysia. Penjualan dan penggunaan alkohol diharamkan, dengan orang luar dan non-Muslim dibenarkan membawa dalam 12 bir dan dua botol miras setiap kali mereka masuk negara ini. Setelah pengenalan larangan pada awal 1990-an, semua pub dan klab malam dipaksa tutup.



Filipina
Budaya di Filipina
Kebanyakan masyarakat Filipina gemar menyanyi serta menari pada setiap kali pesta keramaian. Tarian bambu ini memerlukan pergerakan kaki yang cocok. Bahay Kubo merupakan rumah tradisional yang terkenal di Filipina, yang dibuat dari daun kelapa, nipah, dan bambu. Terdapat tanglung berbentuk bintang yang digantung di hadapan rumah yang bernama Parol. Semasa Natal, kebanyakan masyarakat di sana gemar menjadikan parol sebagai hiasan rumah mereka.Organ bambu ini menggunakan lebih kurang 1.000 batang bambuh. Konon ini adalah satu-satunya organ yang dibuat dari bambu di dunia.



Vietnam
Budaya di Vietnam juga beraneka ragam dan banyak macamnya. Misalnya pakaian tradisional wanita yang biasa disebut Ao Pai, Makanan yang berkarakter pedas, manis, dan berbagai macam rasa mint, juga tidak lupa menjadikan sepak bola sebagai olahraga yang paling populer.



Myanmar
Budaya di Myanmar
Suku Shan secara tradisional bercocok tanam padi, berjualan, dan menjadi pengrajin seni. Kebanyakan suku Shan memeluk agama Buddha Theravada dan/atau agama tradisional mereka, yang berhubungan dengan animisme. Mereka juga memiliki mitos penciptaan yang sama dengan suku Lao dan percaya bahwa suku mereka didirikan oleh Khun Borom.



Laos
Budaya di Laos
Agama Theravada telah banyak mempengaruhi kebudayaan Laos. Pengaruhnya dapat terlihat pada bahasa, seni, sastra, Seni tari, dll. Musik Laos didominasi oleh alat musik nasionalnya, disebut khaen





Budaya Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional.
Budaya di Indonesia
Indonesia adalah negeri yang kaya akan budayanya. Ada lebih dari 200 suku dan bahasa daerah. Selain itu seni-seni Indonesia pun juga tak kalah menariknya di mata mancanegara, seperti alat musik, tari-tarian, batik dan masih banyak lagi.
Tari Saman adalah tarian yang cukup terkenal di Indonesia. Tarian ini berasal dari Nangroe Aceh Darussalam ( NAD ). Tari Saman melambangkan kebersamaan antar satu sama lain, karena untuk menarikan tarian ini diperlukan kekompakan dan rasa toleransi yang tinggi.
Selain tarian, Indonesia juga memiliki alat musik kebanggaan yang tidak kalah menariknya. Alat musik itu adalah angklung. Angklung ini berbahan dasar dari bambu, dengan digoyangkan angklung akan menghasilkan bunyi yang indah. Angklung pertama kali diperkenalkan ke mancanegara oleh Daeng Sutigna. Dan beberapa bulan yang lalu angklung telah mengguncang Eropa dengan suara-suaranya yang unik.
Kesenian di Indonesia sungguh beragam, namun adat istiadatnya juga beragam macamnya. Salah satunya adalah ngaben. Ngaben sering dilakukan oleh para pemeluk agama Hindu di Bali. Ngaben adalah serangkaian prosesi pembakaran mayat dan membuang abunya ke laut.
Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fd/Rumah_Gadang.jpg/200px-Rumah_Gadang.jpg

Rumah gadang, rumah adat sumatera barat
Tarian

Tarian Pakarena di pulau Selayar pada masa Hindia Belanda
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/26/Jaipongan.jpg/200px-Jaipongan.jpg

Tari jaipong, Tarian daerah Jawa Barat
Lagu
Musik
Alat musik
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7e/Traditional_indonesian_instruments04.jpg/250px-Traditional_indonesian_instruments04.jpg

Gamelan
Gambar
Patung
Pakaian
Suara
  • Jawa: Sinden.
  • Sumatra: Tukang cerita.
  • Talibun: (Sibolga, Sumatera Utara)
  • Gorontalo: (Dikili)
Sastra/tulisan
Makanan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar masakan Indonesia
Kebudayaan Modern Khas Indonesia